Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku, coba kembali anda mengingat betapa hangat dan
indahnya pelukan ibunda semasa anda masih kecil. Kedamaian, ketenangan
dan kebahagiaan sekejap menyelimuti diri anda tatkala anda berada di
pangkuan dan pelukan ibunda tercinta. Bukankah demikian?
Pernahkah anda merasakan kedamaian, kehangatan dan kebahagian yang melebihi kedamaian berada dalam pelukan dan belaian ibunda?
Kuasakah anda melupakan kasih sayang dan kehangatan pelukan ibunda?
Coba sekali lagi anda mengingat-ingat dan membayangkan diri
anda yang sedang berada dalam pelukan ibunda. Ia membelai rambut anda,
mengecup kening anda, dan memeluk dengan hangatnya tubuh anda yang kecil
mungil.
Betapa indahnya lamunan dan gambaran yang hadir dalam benak
anda, seakan hati anda tak kuasa untuk berpisah dari lamunan indah ini.
Sekali lagi, coba kembali anda membayangkan apa yang
dilakukan ibunda semasa anda demam atau sakit?
Dengan tabah ia menunggu
anda, merawat anda, dan mungkin saja tanpa ia sadari tetes air matanya
berderai karena tak kuasa menahan rasa khawatir terhadap kesehatan anda.
Mungkinkah masa-masa indah bersama ibunda tercinta ini
dapat anda lupakan? Mungkinkah hati anda kuasa untuk menahan rasa rindu
kepadanya?
Tidakkah anda pernah bertanya: Mengapa ibunda melakukan itu semua kepada anda?
Jawabannya hanya ada satu: kasih sayang.
Benar, hanya kasih sayang beliaulah yang mendasari
perilakunya itu. Tulus tanpa pamprih sedikitpun. Satu-satunya harapan
ibunda ialah anda tumbuh dewasa dan menjadi orang yang beriman,
bertakwa, sehingga berguna bagi agama, negara dan kedua orang tuanya.
Pernahkah, ibunda anda sekarang ini meminta balasan atau upah atas segala jerih payahnya merawat dan mengasuh anda?
Jawabannya pasti : tidak dan tidak mungkin ia melakukannya.
Saudaraku! Coba kembali anda berusaha mereka-reka gambaran
ibunda sedang menggendong dan menimang-nimang tubuh anda yang
kecil-mungil. Mungkinkah ibunda tercinta tega menjatuhkan diri anda atau
bahkan mencampakkan anda ke dalam api?
Jawabannya pasti tidak, bahkan kalaupun harus memilih, kita bersama
yakin ibunda akan memilih menceburkan dirinya ke api asalkan anda
selamat dari pada menceburkan anda ke dalamnya sedangkan dirinya
selamat. Bukankah demikian?
Benar-benar gambaran seorang ibu yang penyayang dan cinta terhadap putranya.
Pada suatu hari didatangkan kepada Rasulullah segerombolan tawanan perang. Tiba-tiba ada seorang wanita dari tawanan
perang itu yang menemukan seorang anak kecil. Spontan wanita itu
memeluknya dengan hangat dan segera menyusuinya. Menyaksikan pemandangan
yang demikian, Rasulullah Saw bertanya kepada para sahabatnya:
“Mungkinkah wanita ini tega mencampakkan putranya itu ke dalam api?”
Para sahabatpun spontan menjawab: ” Selama ia kuasa untuk tidak
melakukannya, mustahil ia melakukan perbuatan itu.” Selanjutnya
Rasulullah Saw bersabda:
“Sungguh ALLAH lebih sayang terhadap hamba-hamba-Nya dibandingkan wanita ini terhadap putranya.” Muttafaqun ‘alaih.
Ketahuilah saudaraku! Kasih sayang ibunda yang pernah anda
rasakan, hanyalah secuil atau setetes dari lautan kasih sayang ALLAH
yang di turunkan ke muka bumi.
“Sesungguhnya tatkala ALLAH menciptakan langit dan
bumi, Ia menciptakan seratus kasih sayang (kerahmatan). Masing-masing
kerahmatan sebesar langit dan bumi. Selanjutnya Ia menurunkan satu kasih
sayang (kerahmatan) saja ke muka bumi. Dengan satu kasih sayang inilah
seorang ibu menyayangi putranya, binatang buas dan burung-burung
menyayangi sesama mereka. Dan bila kiamat telah tiba, maka ALLAH akan
menggenapkan kesembilan puluh sembilan kerahmatan yang tersisa di
sisi-Nya dengan satu kerahmatan yang telah Ia turunkan ke bumi. Muttafaqun ‘alaih
Pada riwayat lain Rasulullah Saw bersabda:
“ALLAH Azza wa Jalla memiliki seratus kasih sayang
(kerahmatan) . Dan Sesungguhnya ALLAH telah membagi-bagi satu
kasih-sayang-Nya kepada seluruh penduduk bumi, dan itu telah mencukupi
mereka hingga masing-masing mereka dijemput oleh ajalnya. ALLAH masih
menyisihkan sembilanpuluh sembilan kerahmatan buat para wali-Nya
(hamba-hamba-Nya yang sholeh). Dan kelak pada hari qiyamat ALLAH
mengambil kembali satu kerahmatan yang telah Ia turunkan itu guna
disatukan dengan kesembilan puluh sembilan kerahmatan yang ada di
sisi-Nya untuk selanjutnya diberikan kepada para wali-wali-Nya
(orang-orang yang sholeh). Riwayat Ahmad.
Bila setetes dari satu kasih sayang dan
kerahmatan yang berhasil dimiliki anda rasakan dari ibunda terasa begitu
indah dan begitu membahagiakan, maka betapa indah dan bahagianya bila
anda berhasil mendapatkan satu kerahmatan secara utuh?
Dan betapa indah dan bahagianya bila anda berhasil merasakan keseratus kerahmatan ALLAH kelak di hari kiamat.
Saudaraku! Anda penasaran, ingin tahu siapakah berhak mendapatkan keseratus kerahmatan dan kasih sayang ALLAH?
Jawabannya terdapat pada firman ALLAH Ta’ala berikut
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." Al A'araf 156.
Anda merasa tertantang dan bermimpi untuk menjadi
salah satu dari orang-orang yang dapat merasakan keseratus kerahmatan
dan kasih sayang ALLAH di hari kiamat?
Inilah saatnya anda mewujudkan dan mengukir
impian anda. Bulan suci ramadhan adalah peluang anda merintis
terwujudnya impian dan harapan besar anda.
"Bila Ramadhan telah tiba, maka pintu-pintu kerahmatan dibuka." Riwayat Muslim.
Sekarang inilah saatnya anda memasuki pintu-pintu kerahmatan Allah yang telah dibuka lebar-lebar untuk anda.
Akankah kesempatan emas ini berlalu begitu saja dari kehidupan anda?
Mungkinkah pintu-pintu kerahmatan ALLAH Ta'ala
yang telah terbuka lebar-lebar untuk anda ini ditutup kembali sedangkan
tak sedikitpun bekal untuk memasukinya berhasil anda ukir?
Saudaraku! singsingkan lengan bajumu, kencangkan
ikat pinggangmu dan ayuhlah langkahmu menuju pintu kerahmatan ALLAH yang
telah dibuka untukmu.
Bila anda bertanya: Apakah perbekalan yang harus
saya bawa agar dapat menggapai pintu kerahmatan ALLAH yang telah
terbuka?
Dengarlah kembali jawabannya:
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” Al A’araf 156.
Wujudkanlah ketakwaan dengan menjalankan segala
perintah dan menjauhi segala larangan. Tunaikanlah zakat dan kokohkanlah
keimanan anda kepada setiap ayat-ayat ALLAH Ta’ala.
Dengan berbekalkan
ketiga hal ini, niscaya pada bulan suci ini anda berhasil memasuki pintu
kerahmatan ALLAH.
Selamat berjuang melangkahkan kaki menuju kerahmatan ALLAH, semoga ALLAH Ta’ala mempertemukan kita di dalamnya. Amiin.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, amiiin.
mari menyambut Ramadhan kali ini dengan tekad bulat untuk tidak menyia-nyiakannya sedikit pun, sebab kita tiada mengetahui segala yang akan terjadi di masa yang akan datang, Marhaban ya Ramadhan.
dikutip dari oezyfa1.wordpress.com dengan sedikit tambahan
Memang kasih anak sepanjang galah namun kasih ibu sepanyang jalan
BalasHapusgood sharing
BalasHapusSubhanlah, yah, kita memang tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi karena kita dihimbau untuk memperlakukan tiap ramadhan seperti ramadhan terakhir.
BalasHapusnice entry :)
BalasHapus